Jumat, 26 Februari 2010

Tanggapan Mengenai Softskill

Menanggapi kabar dari kompas 19 Februari 2010 yang mana banyak dari lulusan sarjana menganggur. Saya kira ini bukanlah hal yang mengejutkan lagi bagi kita semua, karena memang pada kenyataannya seperti itu. Dalam dunia kerja tidak hanya dibutuhkan skill saja memang skill itu sangatlah dibutuhkan tetapi jika kita tidak mempunyai pondasi dasar terhadap sikap kita maka percuma saja. Misalkan gini ada seorang yang jenius sekali di sebuah Universitas dan dia lulus dengan nilai yang sangat tinggi tetapi dia tidak bisa bekerja sama dengan tim atau berbicara didepan khalayak ramai (maksudnya depan banyak orang hhe...) maka ilmunya yang didapat tidaklah sempurna dan para perusahaan sekarang lebih memilih orang yang mempunyai kemampuan nonakademis daripada akademisna tinggi. Itulah fungsi dari softskill yang diterapkan pada mahasiswa sekarang agar mereka siap menghadapi dunia kerja. Dan sebaiknya ini diterapkan sejak masih SMA dimana sebaiknya dalam memilih jurusan di Universitas itu berdasarkan kemampuan kita bukan sekedar ikut trend masa kini ataupun permintaan orang tua karena pada akhirnya ini diharapkan lebih siap lagi menghadapi dunia kerja yang sudah global. Dalam softskill ini kita dituntut dapat berbicara didepan orang banyak, mampu bekerja sebagai tim, dan memiliki santun yang baik. Kenapa perusahaan lebih memilih orang yang softskillnya tinggi daripada hardskillnya adalah jika karyawannya mempunyai softskill yang bagus maka penilaian terhadap perusahaan tersebut akan bagus dimata masyarakat ataupun mitra bisnisnya. Sekian tanggapan saya mengenai berita dari kompas 19 Februari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar